Telahmerencanakan dan membuat suatu kegiatan perkemahan disertai jadwal kegiatan perkemahan, perlengkapan perkemahan yang diperlukan dan rencana biayanya BACA : Contoh Jadwal Kegiatan Kemah Contoh Proposal Kegiatan Pramuka 14 Dapat menjelaskan sejarah, arti, tatacara penggunaan dan kiasan Sang Merah Putih Pencapaian Pengisian SKU : Dapat
Dapatmenjelaskan sejarah dan kiasan warna serta cara menggunakan bendera merah putih. Ujung berwarna merah sobek sebesar 15x 47 cm. Sejarah Dan Arti Kiasan Warna Bendera Merah Putih – Youtube Tidak memaksakan kehendak orang lain, menjaga katertiban dan persaudaraan dunia. Arti kiasan bendera merah putih. Meskipun tidak termasuk sebagai salah
Terakhir Sang Merah Putih atau Sang Dwiwarna adalah sebutan untuk setiap bendera Republik Indonesia yang berkibar di setiap upacara bendera. 2. Berasal dari Mitologi Austronesia. Dalam catatan sejarah, warna merah dan putih yang terdapat pada bendera Republik Indonesia, berasal dari mitologi Austronesia yang melambangkan tanah dan langit.
cash. Bendera merah putih juga dikenal dengan nama Sang Saka Merah Putih dan menjadi bendera resmi Indonesia. - Bendera merah putih juga dikenal dengan nama Sang Saka Merah Putih. Bendera merah putih merupakan bendera resmi negara Republik Indonesia, Kids. Nah, bendera merah putih pertama kali dikibarkan saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Penjahit bendera merah putih adalah Fatmawati. Bendera ini dijahit setelah beliau dan keluarga kembali ke Jakarta dari pengasingan di Bengkulu, lo. Bendera merah putih yang dijahit Fatmawati terbuat dari bahan katun Jepang. Diketahui kain pembuatan bendera merah putih berukuran 3x2 meter. Selain digunakan untuk pengibaran bendera saat upacara, ternyata bendera merah memiliki fungsi lain. Bendera merah putih juga berfungsi untuk perayaan pertandingan olahraga, pertemuan resmi pemerintah, perayaan adat, hingga tanda berkabung. Di sisi lain, bendera merah putih juga wajib dipasang pada alat transportasi Indonesia, seperti kapal laut, kereta api, hingga pesawat terbang. Sementara larangan terkait bendera merah putih diatur dalam pasal 24 UU No. 24 Tahun 2009. Larangan terkait bendera merah putih di antaranya, seperti mengibarkan bendera negara yang rusak atau kotor, merusak, merobek, dan menginjak-injak, dan memakai bendera negara untuk reklame. Baca Juga 10 Ketentuan Ukuran Bendera Merah Putih Menurut UUD 1945 Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
SEJARAH, ARTI, TATACARA PENGGUNAAN DAN KIASAN SANG MERAH PUTIH Dapat menjelaskan sejarah dan kiasan warna serta cara menggunakan bendera merah putih SEJARAH BENDERA MERAH PUTIH 1. Penggunaan arti warna, Merah Putih di Indonesia. a. Dalam Sejarah Indonesia terbukti, bahwa bendera merah putih dikibarkan pada tahun 1292 oleh tentara Jayakatwang ketika berperang melawan kekuasaan Kartanegara dari Singosari 1222 1292 , Sejarah itu disebut dalam tulisan bahasa Jawa Kuno yang memakai tahun 1216 saka 1294 Masehi , menceritakan tentang perang antara Jayakatwang melawan R. Wijaya. b. Prapanca, dalam buku karangannya negara Kertagama menceritakan tentang digunakannya warna, merah putih dalan upacara upacara hari kebesaran Raja pada waktu pemerintahan Hayam Wuruk yang bertahta dikerajaan Majapahit tahun 1350 1380 Masehi. Menurut Prapanca, gambar-gambar yang dilukiskan pada kereta Raja Puteri Lasem dihiasi dengan gambar buah maja yang berwarna merah. Atas dasar uraian diatas itu bahwa kerajaan Majapahit warna merah putih merupakan warna yang dimuliakan. c. Dalam suatu kitab Tambo Alam Minangkabau yang disalin pada tahun 1840 dari kitab yang lebih tua terdapat gambar bendera alam Minangkabau, berwarna Merah-Putih-Hitam. Pusaka ini merupakan pusaka peninggalan zaman kerajaan Melayu-Minangkabau dalam abad ke-14, ketika Maharaja Adityawarman memerintah. Merah Warna Hulubalang yang menjalankan pemerintahan. Putih Warna Agama Alim Ulama Hitam Warna Adat Minangkabau Penghulu Adat d. Warna Merah Putih dikenal pula dengan sebutan warna gula keLagu a. Merah putih disebut gula keLagu a tidak berarti Merah lambang “Gula” dan Putih lambang warna buah nyiur yang telah dikupas. Di Kraton Solo terdapat pusaka berbentuk bendera merah putih peninggalan Kyai Ageng Tarub, putera R. Wijaya, yang kemudian menurunkan raja-raja Jawa. e. Dalam kitab babad tanah jawa bernama babad Mentawis Jilid I, disebutkan bahwa ketika Sultan Agung memerintah tahun 1613-1645. 2. Juga bagian lain dari kepulauan Indonesia terdapat bendera yang berwarna Merah Putih, misalnya di Aceh, Palembang, Maluku dan sebagiannya meskipun sering dicampuri gambar-gambar lain. 3. Pada umumnya warna merah putih merupakan lambang kesucian, keberanian, kewiraan. 4. a. Bendera Merah Putih berkibar untuk pertama kalinya dalam abad ke-20 sebagai lambang kemerdekaan ialah di Benua Eropa. Pada tahun 1922 perhimpunan di Indonesia mengibarkan bendera merah putih di negeri Belanda dengan Kepala Banteng di Tengah-Tengahnya. b. Tujuan Perhimpunan Indonesia ialah Indonesia Merdeka, semboyan itu juga digunakan untuk nama majalah yang diterbitkannya. c. Pada tahun 1924 Perhimpunan Indonesia mengeluarkan buku peringatan 1908-1923 untuk memperingati hidup perkumpulan itu selama 15 tahun di Eropa. Kulit buku peringatan itu bergambar merah putih kepala banteng. 5. Dalam tahun 1927 lahirlah di kota Bandung partai Nasional Indonesia PNI yang mempunyal tujuan Indonesis merdeka, PWI mangibarkan merah putih kepala banteng. 6. Pada tanggal 28 oktober 1928 berkibarlah untuk pertama kalinya bendera merah putih sebagai bendera, kebangsaan yaitu dalam Kongres Pemuda Indonesia di Jakarta. Sejak itu berkibarlah bendera kebangsaan Merah Putih di seluruh kepulauan Indonesia. 7. Pada tanggal 17 Agustus 1945 Bung Karno dan Bung Hatta bertempat di Pegangasan Timur 56 Jakarta, atas nama bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sesaat kemudian Bendera kebangsaan merah putih dikibarkan untuk partama kalinya. 8. a. Pada tanggal 18 Agustus 1945 panita persiapan kemerdekaan Indonesia PPKI yang dibentuk pada tanggal 9 Aguatus 1945 mengadakan sidang yang pertama dan menetapkan UUD RI, tetapkan yang kemudian dikenal sebagai UUD 45. b. Dalam UUD 45 bab I, pasal 19 ditetapkan bahwa negara Indonesia ialah negara kesatuan yang berbentuk Republik. Dalam UUD 45 Pasal 35, ditetapkan pula bahwa bendera negara Indonesia ialah sang Merah Putih, dengan demikian itu sejak ditetapkannya¬, UUD 45, sang Merah Putih merupakan bendera, kebangsaan negara Republik Indonesia. 9. Dengan ditetapkannya UUD 45 dan bendera kebangsaan Sang Merah Putih, maka serentak seluruh rakyat Indonesia dan pemuda Indonesia mengadakan, mengibarkan dan mempertahankan Sang Merah Putih di Indonesia, Pertempuran pertempuran dengan serdadu Kolonial Belanda, yang didukung oleh tentara sekutu berkobar diseluruh Indonesia. Ribuan rakyat dan pemuda gugur sebagai pahlawan bangsa mempertahankan kemerdekaan Sang Merah Putih. 10. a. Sang Merah Putih yang dikibarkan pada, hari proklamasi tangggal 17 Agustus 1945 di Gedung Pengangsaan Timur 56 Jakarta disebut Bendera Pusaka. Bendera Pusaka itu selalu dikibar¬kan ditiang yang tingginya 17 meter didepan istana merdeka Jakarta pada tiap perayaan peringatan hari hari Proklamasi Kemerdekaan. b. Mulai tahun 1969 Bendera Pusaka itu tidak lagi dapat dikibarkan karena sudah tua. Sebagai gantinya dikibarkan duplikatnya yang dibuat dari sutera alam Indonesia. c. Dalam Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia Bendera Pusaka tidak pernah jatuh ketangan musuh, meskipun tentara Kolonial Belanda menduduki Ibu Kota Negara Republik Indonesia. KETENTUAN PENGGUNAAN BENDERA MERAH PUTIH UU RI No. 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, Dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan BAB II BENDERA NEGARA Bagian Kesatu Umum Pasal 4 1 Bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran lebar 2/3 dua-pertiga dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama. 2 Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dibuat dari kain yang warnanya tidak luntur. 3 Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dibuat dengan ketentuan ukuran a. 200 cm x 300 cm untuk penggunaan di lapangan istana kepresidenan; b. 120 cm x 180 cm untuk penggunaan di lapangan umum; c. 100 cm x 150 cm untuk penggunaan di ruangan; d. 36 cm x 54 cm untuk penggunaan di mobil Presiden dan Wakil Presiden; e. 30 cm x 45 cm untuk penggunaan di mobil pejabat negara; f. 20 cm x 30 cm untuk penggunaan di kendaraan umum; g. 100 cm x 150 cm untuk penggunaan di kapal; h. 100 cm x 150 cm untuk penggunaan di kereta api; i. 30 cm x 45 cm untuk penggunaan di pesawat udara; dan j. 10 cm x 15 cm untuk penggunaan di meja. 4 Untuk keperluan selain sebagaimana dimaksud pada ayat 3, bendera yang merepresentasikan Bendera Negara dapat dibuat dari bahan yang berbeda dengan bahan sebagaimana dimaksud pada ayat 2, ukuran yang berbeda dengan ukuran sebagaimana dimaksud pada ayat 3, dan bentuk yang berbeda dengan bentuk sebagaimana dimaksud pada ayat 1. Pasal 5 1 Bendera Negara yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta disebut Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih. 2 Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta. Bagian Kedua Penggunaan Bendera Negara Pasal 6 Penggunaan Bendera Negara dapat berupa pengibaran dan/atau pemasangan. Pasal 7 1 Pengibaran dan/atau pemasangan Bendera Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 dilakukan pada waktu antara matahari terbit hingga matahari terbenam. 2 Dalam keadaan tertentu pengibaran dan/atau pemasangan Bendera Negara dapat dilakukan pada malam hari. 3 Bendera Negara wajib dikibarkan pada setiap peringatan Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus oleh warga negara yang menguasai hak penggunaan rumah, gedung atau kantor, satuan pendidikan, transportasi umum, dan transportasi pribadi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan di kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri. 4 Dalam rangka pengibaran Bendera Negara di rumah sebagaimana dimaksud pada ayat 3, pemerintah daerah memberikan Bendera Negara kepada warga negara Indonesia yang tidak mampu. 5 Selain pengibaran pada setiap tanggal 17 Agustus sebagaimana dimaksud pada ayat 3, Bendera Negara dikibarkan pada waktu peringatan hari-hari besar nasional atau peristiwa lain. Pasal 8 1 Pengibaran Bendera Negara pada peristiwa lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 5 secara nasional diatur oleh menteri yang tugas dan tanggung jawabnya berkaitan dengan kesekretariatan negara. 2 Pengibaran Bendera Negera pada peristiwa lain sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 5 di daerah, diatur oleh kepala daerah. Pasal 9 1 Bendera Negara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat 1 wajib dikibarkan setiap hari di a. istana Presiden dan Wakil Presiden; b. gedung atau kantor lembaga negara; c. gedung atau kantor lembaga pemerintah; d. gedung atau kantor lembaga pemerintah nonkementerian; e. gedung atau kantor lembaga pemerintah daerah; f. gedung atau kantor dewan perwakilan rakyat daerah; g. gedung atau kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri; h. gedung atau halaman satuan pendidikan; i. gedung atau kantor swasta; j. rumah jabatan Presiden dan Wakil Presiden; k. rumah jabatan pimpinan lembaga negara; l. rumah jabatan menteri; m. rumah jabatan pimpinan lembaga pemerintahan nonkementerian; n. rumah jabatan gubernur, bupati, walikota, dan camat; o. gedung atau kantor atau rumah jabatan lain; p. pos perbatasan dan pulau-pulau terluar di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; q. lingkungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia; dan r. taman makam pahlawan nasional. 2 Penggunaan Bendera Negara di lingkungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Republik Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf q diatur tersendiri oleh pimpinan institusi dengan berpedoman pada Undang-Undang ini; 3 Penggunaan Bendera Negara di kantor perwakilan negara Republik Indonesia di luar negeri sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf g dilakukan dengan berpedoman pada Undang-Undang ini. 4 Dalam hal Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf g digunakan di luar gedung atau kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri dilakukan sesuai dengan peraturan penggunaan bendera asing yang berlaku di negara yang bersangkutan. Pasal 10 1 Bendera Negara wajib dipasang pada a. kereta api yang digunakan Presiden atau Wakil Presiden; b. kapal milik Pemerintah atau kapal yang terdaftar di Indonesia pada waktu berlabuh dan berlayar; atau c. pesawat terbang milik Pemerintah atau pesawat terbang yang terdaftar di Indonesia. 2 Pemasangan Bendera Negara di kereta api sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a ditempatkan di sebelah kanan kabin masinis. 3 Pemasangan Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b ditempatkan di tengah anjungan kapal. 4 Pemasangan Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c ditempatkan di sebelah kanan ekor pesawat terbang. 5 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemasangan Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a, huruf b, dan huruf c diatur dengan Peraturan Presiden. Pasal 11 1 Bendera Negara dapat dikibarkan dan/atau dipasang pada a. kendaraan atau mobil dinas; b. pertemuan resmi pemerintah dan/atau organisasi; c. perayaan agama atau adat; d. pertandingan olahraga; dan/atau e. perayaan atau peristiwa lain. 2 Bendera Negara dipasang pada mobil dinas Presiden, Wakil Presiden, Ketua Majelis Permusyawatan Rakyat, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Ketua Dewan Perwakilan Daerah, Ketua Mahkamah Agung, Ketua Mahkamah Konstitusi, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan, menteri atau pejabat setingkat menteri, Gubernur Bank Indonesia, mantan Presiden, dan mantan Wakil Presiden sebagai tanda kedudukan. 3 Bendera Negara sebagai tanda kedudukan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dipasang di tengah-tengah pada bagian depan mobil. 4 Dalam hal pejabat tinggi pemerintah negara asing menggunakan mobil yang disediakan Pemerintah, Bendera Negara dipasang di sisi kiri bagian depan mobil. Pasal 12 1 Bendera Negara dapat digunakan sebagai a. tanda perdamaian; b. tanda berkabung; dan/atau c. penutup peti atau usungan jenazah. 2 Bendera Negara sebagai tanda perdamaian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf a digunakan apabila terjadi konflik horizontal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. 3 Dalam hal Bendera Negara sebagai tanda perdamaian dikibarkan pada saat terjadi konflik horizontal sebagaimana dimaksud pada ayat 2 setiap pihak yang bertikai wajib menghentikan pertikaian. 4 Bendera Negara digunakan sebagai tanda berkabung sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf b apabila Presiden atau Wakil Presiden, mantan Presiden atau mantan Wakil Presiden, pimpinan atau anggota lembaga negara, menteri atau pejabat setingkat menteri, kepala daerah, dan/atau pimpinan dewan perwakilan rakyat daerah meninggal dunia. 5 Bendera Negara sebagai tanda berkabung sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dikibarkan setengah tiang. 6 Apabila Presiden atau Wakil Presiden sebagaimana dimaksud pada ayat 4 meninggal dunia, pengibaran Bendera Negara setengah tiang dilakukan selama tiga hari berturut-turut di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan semua kantor perwakilan Republik Indonesia di luar negeri. 7 Apabila pimpinan lembaga negara dan menteri atau pejabat setingkat menteri sebagaimana dimaksud pada ayat 4 meninggal dunia, pengibaran Bendera Negara setengah tiang dilakukan selama dua hari berturut-turut terbatas pada gedung atau kantor pejabat negara yang bersangkutan. 8 Apabila anggota lembaga negara, kepala daerah dan/atau pimpinan dewan perwakilan rakyat daerah sebagaimana dimaksud pada ayat 4 meninggal dunia, pengibaran Bendera Negara setengah tiang dilakukan selama satu hari, terbatas pada gedung atau kantor pejabat yang bersangkutan. 9 Dalam hal pejabat sebagaimana dimaksud pada ayat 4 meninggal dunia di luar negeri, pengibaran Bendera Negara setengah tiang dilakukan sejak tanggal kedatangan jenazah di Indonesia. 10 Pengibaran Bendera Negara setengah tiang sebagaimana dimaksud pada ayat 9 dilakukan sesuai dengan kententuan sebagaimana dimaksud pada ayat 6, ayat 7, dan ayat 8. 11 Dalam hal Bendera Negara sebagai tanda berkabung sebagaimana dimaksud pada ayat 5 bersamaan dengan pengibaran Bendera Negara dalam rangka peringatan hari-hari besar nasional, dua Bendera Negara dikibarkan berdampingan, yang sebelah kiri dipasang setengah tiang dan yang sebelah kanan dipasang penuh. 12 Bendera Negara sebagai penutup peti atau usungan jenazah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c dapat dipasang pada peti atau usungan jenazah Presiden atau Wakil Presiden, mantan Presiden atau mantan Wakil Presiden, anggota lembaga negara, menteri atau pejabat setingkat menteri, kepala daerah, anggota dewan perwakilan rakyat daerah, kepala perwakilan diplomatik, anggota Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Republik Indonesia yang meninggal dalam tugas, dan/atau warga negara Indonesia yang berjasa bagi bangsa dan negara. 13 Bendera Negara sebagai penutup peti atau usungan jenazah sebagaimana dimaksud pada ayat 12 dipasang lurus memanjang pada peti atau usungan jenazah, bagian yang berwarna merah di atas sebelah kiri badan jenazah. 14 Bendera Negara sebagai penutup peti atau usungan jenazah sebagaimana dimaksud pada ayat 13 setelah digunakan dapat diberikan kepada pihak keluarga. Bagian Ketiga Tata Cara Penggunaan Bendera Negara Pasal 13 1 Bendera Negara dikibarkan dan/atau dipasang pada tiang yang besar dan tingginya seimbang dengan ukuran Bendera Negara. 2 Bendera Negara yang dipasang pada tali diikatkan pada sisi dalam kibaran Bendera Negara. 3 Bendera Negara yang dipasang pada dinding, dipasang membujur rata. Pasal 14 1 Bendera Negara dinaikkan atau diturunkan pada tiang secara perlahan-lahan, dengan khidmat, dan tidak menyentuh tanah. 2 Bendera Negara yang dikibarkan setengah tiang, dinaikkan hingga ke ujung tiang, dihentikan sebentar dan diturunkan tepat setengah tiang. 3 Dalam hal Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 2 hendak diturunkan, dinaikkan terlebih dahulu hingga ujung tiang, dihentikan sebentar, kemudian diturunkan. Pasal 15 1 Pada waktu penaikan atau penurunan Bendera Negara, semua orang yang hadir memberi hormat dengan berdiri tegak dan khidmat sambil menghadapkan muka pada Bendera Negara sampai penaikan atau penurunan Bendera Negara selesai. 2 Penaikan atau penurunan Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dapat diiringi Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. Pasal 16 1 Dalam hal Bendera Negara dikibarkan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat 1, Bendera Negara ditempatkan di halaman depan, di tengah-tengah atau di sebelah kanan gedung atau kantor, rumah, satuan pendidikan, dan taman makam pahlawan. 2 Dalam pertemuan atau rapat yang menggunakan Bendera Negara a. apabila dipasang pada dinding, Bendera Negara ditempatkan rata pada dinding di atas sebelah belakang pimpinan rapat; b. apabila dipasang pada tiang, Bendera Negara ditempatkan di sebelah kanan pimpinan rapat atau mimbar. Pasal 17 1 Dalam hal Bendera Negara dikibarkan atau dipasang secara berdampingan dengan bendera negara lain, ukuran bendera seimbang dan ukuran tiang bendera negara sama. 2 Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikibarkan sebagai berikut a. apabila ada satu bendera negara lain, Bendera Negara ditempatkan di sebelah kanan; b. apabila ada sejumlah bendera negara lain, semua bendera ditempatkan pada satu baris dengan ketentuan 1. jumlah semua bendera ganjil, Bendera Negara ditempatkan di tengah; dan 2. apabila jumlah semua bendera genap, Bendera Negara ditempatkan di tengah sebelah kanan. 3 Penempatan Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 2 huruf a dan huruf b dalam acara internasional yang dihadiri oleh kepala negara, wakil kepala negara, dan kepala pemerintahan dapat dilakukan menurut kebiasaan internasional. 4 Penempatan Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 2 dan ayat 3 berlaku untuk Bendera Negara yang dibawa bersama-sama dengan bendera negara lain dalam pawai atau defile. Pasal 18 Dalam hal penandatanganan perjanjian internasional antara pejabat Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan pejabat negara lain, Bendera Negara ditempatkan dengan ketentuan a. apabila di belakang meja pimpinan dipasang dua bendera negara pada dua tiang, Bendera Negara ditempatkan di sebelah kanan dan bendera negara lain ditempatkan di sebelah kiri; b. bendera meja dapat diletakkan di atas meja dengan sistem bersilang atau paralel. Pasal 19 Dalam hal Bendera Negara dan bendera negara lain dipasang pada tiang yang bersilang, Bendera Negara ditempatkan di sebelah kanan dan tiangnya ditempatkan di depan tiang bendera negara lain. Pasal 20 Dalam hal Bendera Negara yang berbentuk bendera meja dipasang bersama dengan bendera negara lain pada konferensi internasional, Bendera Negara ditempatkan di depan tempat duduk delegasi Republik Indonesia. Pasal 21 1 Dalam hal Bendera Negara dipasang bersama dengan bendera atau panji organisasi, Bendera Negara ditempatkan dengan ketentuan a. apabila ada sebuah bendera atau panji organisasi, Bendera Negara dipasang di sebelah kanan; b. apabila ada dua atau lebih bendera atau panji organisasi dipasang dalam satu baris, Bendera Negara ditempatkan di depan baris bendera atau panji organisasi di posisi tengah; c. apabila Bendera Negara dibawa dengan tiang bersama dengan bendera atau panji organisasi dalam pawai atau defile, Bendera Negara dibawa di depan rombongan; dan d. Bendera Negara tidak dipasang bersilang dengan bendera atau panji organisasi. 2 Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dibuat lebih besar dan dipasang lebih tinggi daripada bendera atau panji organisasi. Pasal 22 1 Bendera Negara yang dipasang berderet pada tali sebagai hiasan, ukurannya dibuat sama besar dan disusun dengan urutan warna merah putih. 2 Bendera Negara sebagaimana dimaksud pada ayat 1 tidak dapat dipasang berselingan dengan bendera organisasi atau bendera lain. Pasal 23 Bendera Negara yang digunakan sebagai lencana dipasang pada pakaian di dada sebelah kiri. Bagian Keempat Larangan Pasal 24 Setiap orang dilarang a. merusak, merobek, menginjak-injak, membakar, atau melakukan perbuatan lain dengan maksud menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan Bendera Negara; b. memakai Bendera Negara untuk reklame atau iklan komersial; c. mengibarkan Bendera Negara yang rusak, robek, luntur, kusut, atau kusam; d. mencetak, menyulam, dan menulis huruf, angka, gambar atau tanda lain dan memasang lencana atau benda apapun pada Bendera Negara; dan e. memakai Bendera Negara untuk langit-langit, atap, pembungkus barang, dan tutup barang yang dapat menurunkan kehormatan Bendera Negara. Ditulis Oleh Arief ~ Thanks for visiting my blog
05/03/2023 Ragam 0 Views Sejarah arti tatacara dan kiasan sang merah putih YouTube from Pengenalan Sang Merah Putih, bendera kebangsaan Indonesia, menjadi simbol kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia. Bendera ini memiliki sejarah panjang dan kaya akan makna. Di artikel ini, kita akan membahas tentang sejarah, arti, tatacara penggunaan, dan kiasan dari bendera Sang Merah Putih. Sejarah Bendera Merah Putih pertama kali dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945, saat Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya dari penjajahan Belanda. Bendera ini dirancang oleh Bung Karno dan Bung Hatta, yang kemudian menjadikannya sebagai bendera kebangsaan Indonesia. Arti Merah Putih memiliki arti yang dalam bagi rakyat Indonesia. Warna merah melambangkan keberanian, semangat, dan perjuangan, sedangkan warna putih melambangkan kesucian, kejujuran, dan perdamaian. Tatacara Penggunaan Tatacara penggunaan bendera Sang Merah Putih diatur dalam Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan. Bendera harus dikibarkan pada tiang bendera dengan urutan warna dari atas ke bawah merah, putih, merah. Bendera harus dikibarkan setiap hari, kecuali pada hari berkabung nasional. Kiasan Bendera Sang Merah Putih sering digunakan sebagai kiasan dalam berbagai hal. Misalnya, warna merah putih digunakan untuk menggambarkan cita-cita dan semangat kebangsaan. Bendera juga digunakan sebagai simbol persatuan dan kesatuan bangsa. 5 Fakta Menarik tentang Sang Merah Putih 1. Bendera Sang Merah Putih pertama kali dikibarkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945. 2. Warna merah putih memiliki arti yang dalam bagi rakyat Indonesia. 3. Bendera harus dikibarkan setiap hari, kecuali pada hari berkabung nasional. 4. Bendera sering digunakan sebagai kiasan dalam berbagai hal. 5. Bendera Sang Merah Putih menjadi simbol kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia. 8 Alasan Mengapa Bendera Sang Merah Putih Sangat Penting 1. Sebagai simbol kebanggaan dan persatuan bangsa. 2. Sebagai pengingat akan perjuangan para pahlawan yang telah berjuang untuk kemerdekaan Indonesia. 3. Sebagai lambang keberanian dan semangat juang rakyat Indonesia. 4. Sebagai simbol kedaulatan dan kebebasan bangsa Indonesia. 5. Sebagai tanda penghormatan kepada negara dan bangsa Indonesia. 6. Sebagai simbol keindahan dan keseimbangan warna merah putih. 7. Sebagai sarana edukasi untuk generasi muda tentang sejarah dan makna bendera Sang Merah Putih. 8. Sebagai pengingat bahwa kita semua adalah bagian dari bangsa Indonesia yang besar dan maju. 10 Tips untuk Menghormati Bendera Sang Merah Putih 1. Selalu menghormati bendera Sang Merah Putih dengan cara mengikuti tatacara penggunaannya. 2. Jangan pernah mencemarkan bendera dengan menempelkan gambar atau tulisan apapun pada bendera. 3. Jangan pernah membuang bendera, bendera yang sudah tidak layak pakai harus dihancurkan dengan cara dibakar. 4. Jangan pernah melemparkan atau menempelkan bendera pada tanah atau diletakkan pada tempat yang kotor. 5. Jangan pernah mengibarkan bendera yang rusak atau kusut. 6. Jangan pernah menempatkan bendera pada tempat yang tidak layak atau tidak pantas. 7. Jangan pernah mengibarkan bendera pada saat hujan atau cuaca buruk. 8. Selalu memastikan bendera dalam kondisi bersih dan layak pakai sebelum dikibarkan. 9. Selalu menghormati bendera dengan cara menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia saat bendera dikibarkan. 10. Selalu menghormati bendera dengan cara mengheningkan cipta pada saat bendera diturunkan. Inilah Cara Bendera Sang Merah Putih Menjadi Viral Bendera Sang Merah Putih menjadi viral ketika rakyat Indonesia merayakan hari kemerdekaan Indonesia setiap tanggal 17 Agustus. Bendera juga sering muncul dalam berbagai acara besar seperti Piala Dunia atau Olimpiade. Selain itu, bendera juga sering dijadikan sebagai latar belakang dalam berbagai postingan media sosial atau sebagai simbol dukungan terhadap Indonesia dalam berbagai ajang internasional. Ulasan Bendera Sang Merah Putih merupakan simbol kebanggaan bagi seluruh rakyat Indonesia. Warna merah dan putih memiliki makna yang dalam bagi rakyat Indonesia. Selain itu, tatacara penggunaan bendera juga sudah diatur dalam undang-undang. Sebagai warga negara Indonesia, kita harus menghormati bendera Sang Merah Putih dengan cara mengikuti tatacara penggunaannya. Bendera Sang Merah Putih harus dijaga kebersihannya dan tidak boleh dicemarkan dengan cara apapun. Bendera Sang Merah Putih harus tetap menjadi simbol kebanggaan dan persatuan bagi rakyat Indonesia. Check Also Model Gamis Motif Kombinasi Polos Yang Sedang Viral Di Tahun 2023 Tampil Cantik dengan Gamis Motif Kombinasi Polos Para hijabers pasti mengenal model gamis motif kombinasi …
sejarah arti tatacara penggunaan dan kiasan sang merah putih